Berjuang dari Negeri Orang
Tak kenal, maka tak sayang. Barangkali pepatah itu begitu merasuk di hati pria pendiam yang kini bermukim di Swedia, Dr Zaini Abdullah, Menteri Luar Negeri Gerakan Aceh Merdeka (GAM), saat ia bertemu dengan seseorang yang baru pertama dijumpainya. Bisa jadi sikapnya itu sebagai bagian dari perasaan untuk selalu waspada dalam berinteraksi. Apalagi sebuah pertemuan dengan seorang wartawan Indonesia.
Situasi ini dialami Media saat menjumpainya di kediaman Syarif Usman, Minggu lalu (18/9). Seusai diperkenalkan, Zaini tak banyak bicara, atau melontarkan pertanyaan, seperti yang dilakukan oleh Teungku Malik Mahmud, Perdana Menteri GAM yang hadir dalam kesempatan itu. Meski demikian, dalam beberapa kesempatan, Zaini terlihat mencuri pandang. Matanya menatap tajam, mungkin ia tengah menafsirkan tetamu yang datang padanya di siang hari cerah itu. Ia tampak diam menunggu, dibandingkan dengan melontarkan satu pernyataan dari mulutnya. (more…)