Keindahan yang Bersahaja
Ia tahu bagaimana menghadirkan keindahan dan cinta dari sudut pandang yang tidak biasa
Davy Linggar (37) memesan segelas es coklat untuk memulai perbincangan pada suatu pagi menjelang siang di sebuah kafe di Plaza Senayan. Lepas dari kesukaannya, mungkin ia perlu zat-zat serotonin dalam coklat untuk memberi rasa nyaman dan rileks. “Saya nggak bisa ngomong, jadi ngomongnya lewat motret, lewat visual,” ujarnya pendek, sedikit terpatah. Duduk satu meja dengannya, Jane Hufron, managernya, dan Seno, asistennya. Jiahara, anak lelakinya, tertidur pulas dalam kereta dorong.
Menemuinya bukan perkara gampang. Selain sibuk, seniman dan fotografer fashion terkemuka diIndonesia ini terbilang enggan dipublikasikan, terutama menyangkut dirinya sendiri. Alasannya, seperti tersebut di atas, merasa tak bisa bicara. Dan dalam perbincangan berikutnya, ia bukanlah tipe pria yang mengumbar cerita tentang pribadinya. Namun demikian, ia terlihat “cerewet” tatkala perasaannya nyaman karena berada pada waktu, suasana, tempat, dan “frekuensi” yang sama dengan lawan bicaranya. Setiap kalimat yang diucapkan pendek-pendek itu terangkum kecerdasan dalam memandang setiap hal, seperti karya lukis dan foto-foto yang diabadikannya. (more…)