Pamijen dari Solo
Cinta dan benci hanyalah sebatas benang tipis….
Bila kini musik tradisi Indonesia dikenal di seluruh dunia, ini barangkali karena perjuangan seorang seniman dari Solo, Jawa Tengah, Rahayu Supanggah. Selain telah berpentas ke lebih dari 40 negara, memberikan kuliah gamelan di Amerika dan Inggris, sejak setahun lalu dia juga membawa pulang piala kebanggaan sebagai komposer terbaik dari Festival Film Asia Pasific, Festival Film Indonesia, dan Asia Film Award melalui film garapan Garin Nugroho: Opera Jawa.
Rahayu lahir di Klego, sebuah daerah miskin -bahkan sampai saat ini-di wilayah Boyolali, Jawa Tengah, tepat pada saat geger pendudukan Belanda kedua (1949). Saat itu, kedua orang tuanya tengah dalam pelarian menuju tempat pengungsian. Dia sendiri masih di dalam kandungan saat ibunya berlari-lari menyelamatkan diri dari serangan yang bertubi-tubi. Berkali-kali ibunya jatuh tergulung-gulung yang menyebabkan dia lahir dalam kondisi darurat. Atas dasar itulah dia dinamakan Panggah Rahayu, yang artinya tetap selamat. (more…)