dewi edisi Juni 2008
Maya Estianty
Aku Baik-Baik Saja…
Karena Maia bertahan, maka Maia ada.
Itu karena ia telah mengolah perasaan menjadi keber-ada-an.
Maya Estianty, belakangan lebih dikenal dengan nama Maia, adalah sosok perempuan perkasa tempat banyak perempuan bisa berguru. Kericuhan rumah tangga, orang ketiga, dan gosip murahan yang melandanya selama lebih dari setahun tanpa henti terus menerpa, bukan lantas membuatnya terlihat menjadi sosok yang lemah. Apalagi menua. Jelas, Maia jauh dari itu. Siapakah dia kiranya yang berani begitu nekad mengatakan Maia tua? Sebaliknya, ia justru tampak memuda. Tentu bukan karena obat apalagi suntikan, dan juga bukan sekadar karena, “Pasrah,” seperti dikatakannya kepada dewi, tetapi bukankah kini ia boleh dibilang “bebas” ? (more…)