Komedi Putar Cinta
Tidak semua kisah percintaan harus berakhir lewat sebuah ikatan pernikahan
Pesona seorang pria kadangkala datang bukan dari keelokan tubuh atau ketampanan wajah, tapi dari kecemerlangan pikiran. Andrea Hirata adalah salah satunya. Namanya begitu banyak dibicarakan belakangan karena karyanya yang bisa dikatakan monumental. Ia, si pengelana asal Belitong itu, memahatkan memoar masa kecilnya –juga kisah percintaannya yang indah– dalam tetralogi novel: Laskar Pelangi (LP), Sang Pemimpi (SP), Edensor dan Maryamah Karpov (MK) (terbit 2008). Ketiga karyanya menduduki posisi sebagai buku terlaris dalam 2 tahun terakhir di Indonesia dan Malaysia (dalam bahasa Melayu).
Kabar terakhir, Edensor masuk dalam nominasi 10 besar Khatulistiwa Literary Award 2007. Barangkali dalam sejarah, inilah momen pertama buku sastra yang menjadi buku terlaris di pasaran. Sebagai catatan, edisi pertama Edensor terjual dalam jangka waktu 4 hari saja (dalam 2 bulan mencapai penjualan 40 ribu, sementara LP dan SP menembus angka penjualan 100 ribu). Sebentar lagi, Anda akan menemukan buku itu dalam edisi bahasa Inggris. Andrea telah menandatangani kontrak dengan penerbit di Spanyol untuk distribusi di wilayah Eropa dan Amerika. (Anda bisa menghitung, berapa gelintir orang Indonesia yang mengalami keajaiban seperti itu).