Feeds:
Posts
Comments

Archive for June, 2010

Aliran Arus Besar

eddie hara - rustika herlambang

Segala kreativitas itu tercipta karena jiwa muda yang terus menggelegak dalam dirinya

Bisa dikatakan, “dunia” Eddie Hara sesungguhnya ada di dalam kanvas-kanvasnya. Atau dalam satu kalimat: Welcome to My Cruel Colorful World – untuk menunjukkan lukisan yang dibuat tahun 2005. Lukisan yang ditandai dengan judul cukup menyentak secara tekstual itu divisualkan dalam warna-warna yang cemerlang. Kata “cruel” diletakkan lebih kecil dan terpisah, bahkan hampir tersembunyi, dibandingkan “colorful world” yang sepertinya sengaja dibesar-besarkan. Ikon Mini Mouse khas Eddie membawa belati dengan seringai tawa itu berpadu dengan dua ikon lain dalam posisi terbaik-balik.

Pada akhirnya karya itu bukanlah sebuah cerita tentang kekejaman – meski diinspirasikan oleh kritik sosial mengenai kekerasan yang bisa dilakukan oleh anak atau remaja- melainkan sesuatu yang lucu, atau bahkan memaksa kita untuk tertawa. Menertawakan diri sendiri. Self irony. Berbagai persoalan seperti itulah yang selalu mengganggu “kehidupan” Eddie Hara, menjadikan karya-karyanya tak henti digemari pasar. (more…)

Read Full Post »

Mbah Darmo (in memoriam)

Apapun yang terjadi pada diriku saat ini, ada kehangatan dan ketulusan kasih yang diberikannya padaku ketika ku kecil

(this picture: Mas Basuki, Ovie, aku, ibuku, Mbak Sam, Mbak Sur, Mbah Darmo, Mbak Mus. Lokasi: depan rumahku, tahun 1970-an)

Mbah Darmo,

Aku selalu mengenangmu di setiap langkahku. Bahkan hingga ku sampai di sini, ada andilmu dalam diriku. Kenangan yang sangat manis, indah, dan romantis!

Setiap hari, sejak aku kecil, aku selalu berada di rumahmu, terutama setelah bapak dan ibuku berangkat ke pasar. Meski pintu rumahku hanya setengah meter dari pintu rumahmu kala itu, aku lebih suka berlama-lama duduk di kursimu. Bila haus, aku mengambil minum dari kendil tanah liatmu. Adem, alasanku ketika itu. Kadang-kadang, aku suka makan di meja makanmu. Meja makan bundar dan terbuat dari kayu, warnanya hitam. Sayur bobor bayem dan gereh, kesukaanku. Dan aku suka bandel menimba sumur dari sumurmu yang berpagar rendah. Ini yang membuat kamu suka marah-marah padaku, takut aku tercebur. (Aduh, kemana lagikah aku bisa menemukan kehangatanmu dan keluargamu? Mbah Kakung, Mbak Sur, Mas Riyanto, Mas Gendut, dan Wawan?) (more…)

Read Full Post »