Sekadar Catatan:
Catatan ini terjadi ketika saya datang di pameran Bunga Jeruk yang bertajuk “Just Bunga “. Pameran ini menunjukkan berbagai karya terdepan dari seniman wanita muda kontemporer Indonesia, yang kelak akan memberi warna bagi masa depan seni Indonesia.
Harus diakui bahwa dalam pameran kali ini saya melihat energi yang meluap dari Bunga Jeruk dalam melakukan interpretasi terhadap dunia. Dunia yang penuh warna yang digubah dengan penuh hasrat menjadi sesuatu yang menyenangkan. Unik juga, karena dalam lukisan ini kita seolah merasa bahagia dengan berbagai pilihan warna yang ditawarkannya. Tak hanya sekadar menggambar, tapi bercerita dengan lebih berdaya. Dalam berbagai sisi, perempuan berkarya memang memiliki sisi pandang
Bunga Jeruk merupakan sosok yang konsisten dengan gayanya. Pribadi dan karakternya yang kuat tercermin dalam karya-karyanya dengan sangat baik, atau dengan kata lain, “sangat Bunga Jeruk”!.Ia seolah ingin mengumandangkan bahwa seni harus dikembelikan sebagai medium ekspresi secara tuntas dari seorang pencipta, sehingga hasil seni adalah “jiwa ketok”, alias jiwa tampak, untuk mengambil istilah dari S. Sudjojono. Dalam hal ini, Bunga sangat berhasil. Ia hanya peduli pada dirinya, sekaligus mendobrak karya seni adi luhung dengan penggunaan warna-warna terangnya.
Melihat lukisan Bunga dengan segala warna, entah mengapa saya melihat sunyi yang menelisik perasaan. Sesuatu yang sunyi, tapi dibungkus dalam warna-warni. Kepedihan tidak harus lantas dieksploitasi, tapi dibungkus dalam kado-kado indah sehingga banyak mata bisa memandangnya dengan baik, dan lantas memikirkannya dalam-dalam, ketimbang harus mengeksploitasi kelam dalam gelap. Inilah hal lain yang bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Marilah kita menikmati hidup, apapun itu, dengan keriangan, sehingga kita bisa lebih tenang dalam berpikir dan mengambil tindakan.
Sensasi artistik yang dihadirkan dari nukilan kehidupan sehari-hari dan apa yang dipikirkan olehnya. Saya tidak melihat bahwa Bunga menggarap kenyataan ini secara harafiah semata. Dan itulah misterinya. Seperti yang dikatakan kurator pameran ini. In Living Colors yang manis, penuh warna, terkesan sederhana kekanak-kanakkan, namun menyimpan berlapis makna misteri, ironi dan cara pandang tak lazim yang membuatnya tak pernah dipandang sebelah mata. Manis yang meninggalkan aftertaste tersendiri yang tak mudah hilang, mengganggu namun juga selalu ingin kita rasakan lagi, dan lagi.
Selamat datang di dunia penuh warna Bunga.. !
saya suka gambar nya semoga sukses !
kalimat 2 merupakan sanduran hati yang terluapkan emosi dalam jiwa ilusi penggambaran naluri yang mengakses sebuah makna tentang perjalanan 2 realita suatu asa yang bekembang dan menggalir
terkadang aneh tapi nyata walaopun sulit melukiskan tentang penulisannya