Taipan Penyusur Karma
Wanita super intens ini adalah salah satu konglomerat terpenting di Indonesia. Ia juga mengaku sebagai orang yang sekedar menjalankan karma.
Pengusaha Siti Hartati Tjakra Murdaya adalah satu-satunya wanita Indonesia yang tercantum sebagai pengusaha nasional terkaya versi Majalah Forbes tahun lalu. Dari 40 nama yang dipublikasikan majalah asing itu, dia dan suaminya, menduduki posisi ke-16. Kekayaan bersihnya diestimasikan sekitar 430 Juta Dollar (sekitar 3,9 trilyun rupiah).
Namanya pun sering muncul di media masa, karena ia memang pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Masyarakat. Apapun laporan media mengenainya, dan memang ragamnya banyak, tidak ada yang mendebat bahwa Hartarti adalah seorang pengusaha yang intens, berkerja keras, dan tidak pernah gentar untuk meraih kesempatan atau, bila perlu, berdebat atau berpolemik dengan pihak-pihak lain.
Dalam berbagai kesempatan, ia terlihat sangat sederhana dan bahkan sama sekali tidak modis. Setelan safari warna senada, atau dengan blazer batik.”Ibu memang orangnya sederhana, tidak suka neko-neko,” kata sang suami, Murdaya Poo, memberikan komentar tentang istri yang sudah dinikahinya sejak 36 tahun itu.
Memang benar, tak mudah menangkap Hartati. Ia adalah sosok pekerja keras dengan segudang aktivitas. Wanita 61 tahun ini masih mengendalikan sendiri ke-36 perusahaan yang bernaung di bawah PT Central Cipta Murdaya (dikenal dengan nama Grup Berca). Usahanya meliputi industri sepatu, konveksi, garment, kayu, mebel, kelapa sawit, kontraktor listrik, properti, hingga teknologi informasi. Belakangan, ia juga disibukkan dengan kegiatan Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Hartati adalah tipe pengusaha yang sangat hands-on. Dia gemar bekerja hingga lewat tengah malam dan pulang menjelang matahari terbit. Tidak seperti banyak wanita kaya lainnya, wajah Hartarti praktis tak terlihat di arena pesta. Sang suami yang biasanya suka hadir di berbagai resepsi. Wawancara ini saja dilakukan menjelang tengah malam di tengah kegiatan sang taipan menginspeksi PRJ.
Seorang sumber di perusahaannya juga pernah cerita bagaimana Hartarti tanpa sungkan terjun langsung jadi tukang parkir darurat ketika ada salah satu problem di gedung parkir di PRJ. ” Perusahaan, seperti juga anak, adalah titipan Tuhan. Kita harus merawat dan membesarkannya secara baik. Saya percaya hukum karma. Karena itu, saya ingin selalu menanam karma baik,” katanya menerangkan mengapa ia seperti tidak pernah kehabisan enerji dalam mengurus bisnisnya.
Seluruh hidup Hartarti nampak tidak pernah jauh dari urusan bisnis. Suaminya adalah mitranya. Pertemuan pertama mereka adalah suatu pertemuan bisnis. Mentor bisnis pertamanya adalah ayahnya sendiri, ketika Hartati muda bekerja di perusahaan perkayuan.
Bersantai dan membuang waktu adalah konsep yang amat asing, bila tidak tabu, buatnya.”Every day is holiday, every day is a working day,” katanya. Bila hari Sabtu tiba, ia pasti akan merasa lega, ”Saya bisa membaca surat-surat penting, termasuk surat-surat utang, tanpa diganggu.” Memang perlu dicatat Grup Berca tidak pernah tercatat mempunyai masalah hutang, bahkan ketika Indonesia diterjang krisis moneter pada akhir dekade 1990’an.
Dengan hidup seperti ini, jelas orang bertanya bagaimana Hartarti berinteraksi dengan suaminya dalam konteks rumah tangga. Jawabannya jujur: ” Saya ini memiliki chemistry yang berseberangan dengan Bapak. Kita kan umurnya beda enam tahun. Kalau jalan, dia mau kesana, saya pasti instingnya mau kesini. Selalu gitu.”
”Kalau saya bilang ini bagus, dia pasti bilang ini jelek,” kata Hartati dengan menggebu-gebu. Anda dapat pesannya: ini bukanlah suatu rumah tangga yang konvensionil. Tapi memang, berapa banyak pasangan suami-istri yang Anda kenal yang masuk daftar Forbes?
Dan ternyata tidak hanya sekedar berseberangan. Watak Hartarti yang keras pun mewarnai hubungan mereka berdua. “Saya ini orangnya nggak mau ngalah. Saya kalau sudah merasa bener, nggak ada yang bisa suruh saya ngaku salah… Kalaupun saya merasa salah ya, saya minta maafnya diem-dieman saja. Jadi suami nggak pernah nuntut-nuntut saya harus minta maaf. Untung, Bapak orangnya ngalahan,” kata Hartarti.
Sang suami sendiri nampaknya justru menganggap sikap seperti ini sebagai daya pikat Hartarti. ” Hartati adalah wanita yang cekatan, mandiri, dan juga cantik. Cara berpikirnya nggak macam-macam, dan memiliki cara kerja yang luar biasa,” kata Murdaya Poo sambil menambahkan bahwa ia selalu tahu bahwa wanita yang ditaksirnya saat pertemuan bisnis itu juga kelak akan jadi mitranya berniaga.
“Tapi dia juga sangat keras kepala. Bila kami tak sepakat, kami selalu berkelahi. Ini terjadi setiap minggu, beberapa kali. Ha ha ha…”,” katanya menambahkan sambil tertawa geli.
Tapi ada satu kekompakan yang mengikat mereka. Ini adalah persoalan keempat anak-anaknya. Soal pendidikan, misalnya, mereka sepakat untuk mengirimkan anak-anaknya ke Amerika sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. ”Di sini ganti-ganti kurikulum, ganti menteri, ganti kebijakan. Kalau begini, kan kasihan mereka,” Hartati mengungkapkan alasannya. Kebetulan di saat bersamaan, bisnis yang dijalankannya di Amerika berlangsung mulus. Karena itu, setiap bulan ia menetap di Amerika selama sebulan, berseling dengan di Indonesia.
Ketika anak-anaknya masih kecil, pekerjaannya memang bertumpuk-tumpuk. Bayangkan saja, selain menghandel banyak perusahaannya secara hands on, ia juga memiliki jadwal harian keempat anaknya. ”Jadi saya tahu apa yang terjadi pada anak-anak saya dari jam ke jam. Kalau ada apa-apa, saya datang ke sekolahan. Ini saya lakukan hingga anak-anak SMA. Soalnya mereka sudah mulai besar dan memprotes tindakan saya,” katanya seraya tersenyum. (Keempat anak mereka kini lulus dengan nilai bagus dari berbagai universitas yang bergengsi di Amerika. Yang sulung pun sudah mulai bergabung dengan Grup Berca.)
Melihat segala kesibukan dan intensitas Hartarti, seorang Buddhis yang juga Ketua Umum Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), orang pun bertanya apa sebenarnya yang masih ingin dicari olehnya. Ia menjawab: ”Saya ini tak punya target apa-apa. Tak punya obsesi apa-apa. Apa yang bisa dikerjakan hari ini, dikerjakan hari ini. Apa yang dikerjakan besok, terserah besok. Terserah jalannya karma.”
Memang Hartati, yang juga pemilik Pondok Indah Mal (PIM) 1 &2, tidak pernah sekali pun bercerita soal kekayaan pribadinya atau juga mengenai barang-barang mewah. Jangan tanya dia untuk menverifikasi artikel Forbes itu. Jadi mungkinkah di balik segala intensitas dan atensi yang luar biasa terhadap bisnisnya itu, Hartarti adalah seorang yang menjalankan hidup ala kadarnya, menggelinding dari saat ke saat?
Nyatanya, di ujung wawancara ini, ketika tanggal kalender sudah hampir berubah, masih ada dua tamu yang menunggu. ”Yang itu, sedang mengurus suatu agreement terkait PIM,” ia menunjuk seorang pria yang duduk di ruang tunggu. Satu staf lagi, soal PRJ, datang membawa evaluasi harian yang akan dibahas saat itu juga. Padahal, jarum jam sudah mendekati tengah malam.
Jelas, Hartarti adalah seorang pebisnis yang terlalu serius untuk menggantungkan segalanya pada faktor-faktor yang tak terhitungkan, seperti ”takdir” atau ”jalannya karma”. Tak terbantahkan, ia menikmati kesibukannya.”Saya ini semakin malam justru semakin cerah…”, katanya. Dan memang terlihat demikian. (Rustika Herlambang)
Sisi Lain Hartati Murdaya:
* Dia paling senang melakukan bakti sosial, tanpa pernah mau memublikasikan. Dia aktif di Yayasan Buddha Suci. “Jadi saya ini budha tapi lebih religius. Saya merasa ide ini baguis sekali memberi pelajaran teknis bagaimana menolong orang dibidang kesehatan, bencana alam, budaya, tapi juga bunero (seperti bank untuk orang cancer parah itu, mesti dikasih bonero). Saya mah nggak ekspose-ekspore, jalan saja. Nanti dianggap punya kepentingan, Saya mah mau ke aceh ya ke aceh, ke bantul ke bantul. Jalanin saja. Ntar dianggap ada agenda, malah mengganggu yang dituju. Mending begini saja. Jalan saja.
* Hampir segala jenis bisnis dia mau kerjakan, antara lain bisnis kayu, sepatu, sawit, mebel, hingga komputer. Bisnis yang paling dihindari adalah bisnis yang menyangkut narkoba, prostistusi, senjata, pembunuhan, minuman keras dan bisnis yang bisa menghilangkan kesadaran. Bisnis yang bertentangan dengan agama pasti nggak disentuh, seperti Alkohol. “Bisnis saya semua yang meningkatkan kesadaran semua. Misalnya kesadaran untuk pembangunan. Keuntungan spiritual kan jauh lebih penting. Kentungan spriritual kan tidak kasat mata.”
* Dia seorang vegetarian. “Saya vegetarian juga. Ini saya lakukan sejak Waktu saya kecuil, umur 14. dulu saya ikut puasa agama. Tapi dulu pernah ada kalender imleknya. Tapi sekarang daripada susah-susah, saya dari tgl 1-15, nyambung saja. Setiap hati jadi vegetarian. Tiap hari sembahyang, berdoa, daripada susah-susah tiap hari saya semabahyang saja. Tiap hari di altar ada dupa, lilin, buah sepanjang tahun. Kalau hari besar waisyak, kita menghiormat kepada budha menambah bunga dan dupanya leih banyak. Hari-hari biasa. Sebenarnya ada bunga atau nggak ada bunga kan hanya ungkapan kita. Lama-lama jadi habit.”
* Rahasia awet muda. “Hehehe.. rahasia kecantikan. Cantik sih tidak ya. Tapi vegetarian itu yang makanan yang sehat. Kalau vegetarian tumbuh-tumbuhan itu cocok untuk tubuh manusia. Kalau yang daging itu adalah makhluk yang ususnya pendek seperti macan. Kalau makan daging cepet tercerna. Kalau seperti kuda, gajah, ususnya panjang, makannya serat. Manusia itu ususnya panjang, jadi cocok makan makanan tumbuhan, kulit jadi lebih seger dan halus. Kalau makan daging halus-ya halus. Cuma kering, baru usia berapa. Dari dalam itu, lebih natural.
* Motto hidup. “Sederhana. Shoping sering. Pertama, shoping itu dilandasi kebutuhan, apakah beli apa baju, kosmetik. Tapi kalau sederhana kan juga punya prinsip juga. Beli tapi ya yang ada uang. Kadang juga dibeli untuk dibagi-bagi. Saya apa-adanya,. Yang penting ngalir nggak fanatik atau ekstrim, wajar-wajar saja.”
* Tiap hari pulang pagi. “Jalan-jalan di PRJ ini kan kayak main golf 9 hole. Keliling- nongkrong-nongkrong kan olah rada. Ini bagian dari menjaga kesehatan. Capek, ya pijit, tidur, manusia kan bisa capek
* Ada 36 perusahan, bgmn menghandel perusahaan? Saya bisa berpindah dari satu persoalan satu perusahaan ke perusahaan lain dengan cepat. Saya membahasakan dengan ceplet ceplet ceplet, semudah mengganti channel televisi untuk mengganti satu persoalan dengan persoalan lain dengan sangat cepat. Harus cepet. Buat saya sekarang enak, karena sudah ada yang bantu, dulu semua saya kerjakan sendiri. Ya jadi jendral, kolonel, prajurit, kuli semua dikerjain. Sekarang semua sudah banyak,. Sekarang komando, jadi trouble shooter, pendobrak kanan kiri, lalu jadi yah mengamankan semuanya.
* Nama hartati dari Presiden Soekarno. “Hartati dapat nama dari pak Karno. Dulu orang tua saya kan tinggal di peking, trus ke indonesia jadi wartawan trus berkawan dengan Bung Karno, berjuang melawan penjajah, mereka good friend, trus ada asimilasi, saya harus ganti nama indonesia, tjoe li ieng, jadi papa saya waktu itu lagi ke jepang, trus minta tolong gimana anak saya kasih nama apa? Waktu itu umur saya belum 20 tahun harus ganti nama. Jadi harus pakai nama indonesia, papa belum pulang, trus pasukan tjakrabirawa datang ke ruimah untuk memberikan nama-nama itu, karema besok nama itu sudah harus masuk. Saya tinggal di tanah abang, saya harus diurus ke pengadilan, waktu itu yang ngatur pak gandim, ajudan bung karno, ya sudah inilah nama kita. Atinya? Saya nggak tahu. Saya dikasih nama. Saya anak pertama dari 7 bersaudara.
* Apa sih yang dicari sekarang? “Kapan saya bisa melawan diri saya sendiri, bagaimana bisa mengatasi diri sendiri, saya bisa megatasi dunia. Egoisme itu lioh. Manusia kalau nggak punya ego udah nggak disini. Manusia itru egosnya masih gelap buat dirinya.”
Sekali-kali datang makan ke Loving Hut ya bu, kita menunya Vegan, ada yang pakai bawang dan ada yang tidak. tinggal order aja, delivery juga ok. 🙂
http://www.lovinghut.co.id
plaza semanggi, lt 3a no 3a.
Apa sih yang dicari sekarang? “Kapan saya bisa melawan diri saya sendiri, bagaimana bisa mengatasi diri sendiri, saya bisa megatasi dunia. Egoisme itu lioh. Manusia kalau nggak punya ego udah nggak disini. Manusia itru egosnya masih gelap buat dirinya.”
hehehehehe………… 🙂
Silakan teman-teman kalau mau mencoba restoran Ibu Hayati… Menu vegan enak juga loh.. saya surprise juga mencoba menu-menu vegan yang ternyata sayurnya bisa rasa ayam atau daging! he he he buat saya yang susah menghilangkan diri dari daging ini, ternyata masih membutuhkan “ketenangan psikologis” dari daging.
Undangan ke saya kok nggak ada, ya Mbak… he he he 🙂
ayo ramai2 menebar cinta kasih , agar dunia damai & tentram .
orang yang berbuat baik, walaupun rejeki belum tiba, tetapi bencana telah menjauhinya. orang yang berbuat jahat, walaupun bencana belum tiba, tetapi rejeki telah menjauhinya.
frm Ayung (hsgarudapro@gmail.com) fans 😉 Hartati Murdaya
Bravoo Ibu Siti Hartati Tjakra Murdaya
Salam Ibu Murdaya Poo,
Perkenankanlah saya, David Rehyaar, dengan ini menginformasikan tentang sebuah Pulau yang ingin DIJUAL oleh Pemiliknya, yakni sbb:
– Nama Pulau : PULAU LANGER (Termasuk Prov.
Bangka-Belitung).
– Luas : +/- 17 HA.
– Status : SERTIFIKAT HAK MILIK
– Potensi/Kegunaan :
1. Terdapat +/- 3000 POHON KELAPA & Berbagai Jenis
ANGGREK.
2. Di sepanjang Pantai, terdapat KARANG LAUT yang
sangat Indah & Beribu-ribu Jenis IKAN HIAS Laut.
3. Tanahnya yang subur, sangat cocok untuk Lahan
AGRIBISNIS.
4. Di seluruh Areal Pantai sangat baik untuk Peternakan
IKAN KERAPU & LOBSTER yang menjadi Komoditi
Ekspor Prov. Bangka-Belitung selama
ini, yang digunakan sebagai “Menu Andalan” di
Restoran-restoranHONGKONG, SINGAPORE, DLL.
5. Di sepanjang Tanjung (sekeliling Pulau) yang Lembab,
Tenang & Aman, sangat baik sebagai Tempat Budidaya
SARANG BURUNG WALET.
6. Dapat dibangun RESORT untuk WISATA ROHANI/
KEAGAMAAN & PERISTIRAHATAN.
7. Harga (nego) = Rp.17,500,000,000,- (TUJUH BELAS
MILIAR LIMA RATUS JUTA RUPIAH).
Demikian Informasi & Penawaran dari saya, atas perkenan iBU, mendahuluinya saya haturkan Terima Kasih.
SaLam & Hormat
DAVID REHYAAR
saya lagi nyari profilnya ibu Siti Hartati….misi….copas materinya ya Pak Rustika Herlambang
Bu Hartati, saya sangat salut terhadap kiprah ibu yang sangat luar biasa dalam memimpin 36 perusahaan Ibu sehingga menjadi besar & sukses seperti itu. Tolong ajari step-step / kiat sukses ibu dong!?! he …..he …..
BUnda saya salut banget dengan sepak terjang bunda….bisakah aku menuju langkah mu yang mulia itu bunda??????
Salam kepada Ibu Siti Hartati Cakra Murdaya
Semoga selalu diberikan Kesehatan, Kebijaksanaan, dan Kesuksesan dalam setiap aktivitas baik dibidang bisnis maupun kemanusiaan, sesuai Karma dan Dharma Kehidupan yang dianugerahkan Tuhan Semesta Alam agar setiap orang percaya turut memuliakan Tuhan Semesta Alam dari Pencerminan Karma dan Dharma Kehidupan Ibu.
Salam dan Hormat
darius