Cinta dan Kesetiaan
Marty Natalegawa
Cinta, wanita dan juga negara adalah segala-galanya
Bertahun-tahun kemudian, saat berada di dalam gedung kedutaan Afrika Selatan di Inggris, Marty Natalegawa mengenang suatu hari ketika ia berdiri di depan gedung itu. Pada waktu itu, ia berdemo, meneriakkan yel-yel kemanusiaan dari pagi hingga malam, menuntut dibebaskannya Nelson Mandela. Semangat menyala-nyala menguasai dirinya. Kini, di tempat yang sama dia berada. Beragam kenangan bermunculan dengan cepat, bertukar tangkap antara idealisme, kemarahan, kenangan dan kini, barangkali bercampur dengan kebanggaan dan kebahagiaan. Perubahan itu begitu nyata di hadapannya. Marty tersenyum, dan menceritakan kisah itu kepada sosok yang berdiri di dekatnya, Duta Besar Afrika Selatan untuk Inggris Raya.
Tak ada yang berubah dari gedung kedutaan itu. Namun sejarah telah membuka halaman baru, seperti halnya dirinya.”Saya kini berada di dalam gedung dan mewakili negara Indonesia,” Marty menceritakan suatu kisah yang berkesan saat dia masih menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia (2005-September 2007). Kini, Marty menduduki posisi baru sebagai Presiden Direktur Perwakilan Indonesia untuk Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkedudukan di New York. Sebelumnya, Anda pasti mengenal sosoknya sebagai Juru Bicara Departemen Luar Negeri Indonesia yang smart dan cerdas dengan kacamatanya yang khas.
Posisi Marty boleh saja berubah. Tapi sosok Marty masih sama ketika ia memerjuangkan penegakan HAM dan kemanusiaan. Barangkali cara dan pendekatannya sudah berbeda dibandingkan ketika ia masih menjadi aktivis mahasiswa. Ia tak lagi berdemo di jalan-jalan, melainkan dari satu meja perundingan ke meja perundingan lain. Ia juga tak lagi mewakili sisi persona dirinya, tetapi sebuah institusi besar -dan juga politis– bernama negara Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Delegasi Negara untuk konferensi internasional, interaliansi dengan PBB, Gerakan Non Blok, konferensi Negara Islam, ASEAN, serta dialog triateral Timor Timur. “Saya juga pernah mengurus pengungsi Timor Timur dan juga warga negara Indonesia yang disandera di Irak,”ia menambahkan.
Baginya, menjadi diplomat setelah masa reformasi sungguh menyenangkan. “Apa keinginan negara sesuai dengan moral personality kita. Hal ini berbeda pada masa sebelumnya. Ada pernyataan yang kadang tak sesuai dengan moral personality kita,”ia mencoba bicara jujur. “Sekarang ini, saya bisa menjelaskan kondisi Indonesia, tanpa harus merekayasa,”tukas Marty yang ditemui dewi di tengah kunjungan singkatnya ke Indonesia seusai menghadiri pertemuan internasional perubahan iklim di Bali beberapa waktu lalu. “Saya harus mendampingi Sekjen PBB yang ingin melakukan kunjungan bilateral ke Jakarta.”
Siang itu, Marty tampil kelimis, necis, dan juga formal. Setelan jas bergaris hitam keabuan jatuh sempurna di tubuhnya yang tak terlalu tinggi. Ia melengkapinya dengan cuff link, dasi merah dengan titik-titik putih, saputangan, ikat pinggang, serta sepatu hitam mengilat. Raut mukanya bersih. Kumisnya dibiarkan sedikit tumbuh, sementara janggutnya berwarna kehijauan seolah habis selesai bercukur. Ia membasahi rambutnya dengan gel, lalu disisir rapi. Wewangian yang dikenakan perlahan menguapkan aroma samar-samar. “Saya ada acara sebentar lagi.”
Saat bekerja sebagai Duta Besar dan Berkuasa Penuh untuk Inggris Raya, tugasnya adalah meletakkan Indonesia dalam layar radar hubungan bilateral antar 2 negara. Tugas itu kini jauh lebih berat: meletakkan Indonesia di layar radar PBB yang beranggotakan 190 negara. “Semua negara merasa penting. Bagaimana kita bisa menampilkan Indonesia itu lebih dari yang rata-rata. Hal ini mengharuskan kita bekerja lebih dari yang rutin. Kalau cuma bekerja rutin hanya akan menjadikan kita part of the group saja,”tandasnya.
Ia juga dikenal orang yang sangat menghargai waktu. Tak ada di kamusnya ia melewatkan jam demi jam untuk bersantai-santai. Bahkan ketika ia tiba di Indonesia, ia memilih tak mengambil cuti barang sehari untuk menengok keluarganya atau istirahat sejenak dari perjalanan panjang. “Ada rasa bersalah bila meninggalkan pekerjaan. Terlalu banyak tugas menanti di New York. Lebih baik fungsional saja. Pekerjaan satu selesai, saya langung ke tugas berikutnya,”tegasnya. “Saya bahkan datang pagi di Indonesia, setelah rapat atau bertemu presiden, sorenya saya sydah kembali ke New York,” katanya datar, seolah menganggap perjalanan NY-Jakarta yang ditempuh dalam waktu lebih dari 16 jam itu hanya sekelebat saja. “Tugas-tugas yang harus diistimewakan, tidak bisa dikesampingkan.”
Komitmen yang besar serta tanggung jawabnya terhadap pekerjaannya ini barangkali telah melesatkan karirnya. Sebagai catatan, ia adalah duta besar termuda di Indonesia dan juga sebagai duta Indonesia di PBB. Sebagai Juru Bicara, ia juga memiliki prestasi dengan bahasanya yang terang dan mudah dimengerti. Tentang kesuksesan ini dia berkata,”Tidak ada short cut. Semua harus dilakukan dengan kerja keras. Tugas harus dilaksanakan dengan maksimal dan dianggap sebagai hal yang paling penting. Saya tegaskan bahwa kita bekerja dalam sebuah tim. Bukan saya pribadi. Masing-masing punya peranan yang tidak bisa diabaikan.”
Ia tak pernah menjadikan seluruh tugas itu menjadi sebuah beban. Seperti dikatakannya, ia sangat menikmati setiap proses yang dilakoninya. Saat menjadi Juru Bicara Deplu, ia merasakan proses awal reformasi di Indonesia. Ini hal yang sangat menarik karena terbuka kemungkinan adanya perubahan pembaruan situasi negara dimana ia secara langsung berada di dalamnya: menampilkan sosok Indonesia yang baru. Saat ini, ia berada di badan keamanan dunia, dan merepresentasikan Indonesia sudut pandang baru di mata dunia. Tak terasa ada nada kesombongan di dalam pernyataanya, kecuali sikap rendah hati dan sangat hari-hati dalam memilih kata.
“Orang tua saya selalu mengingatkan agar saya selalu menghormati orang lain. Tidak boleh menghormati orang karena jabatan sosialnya,” tukas Marty. Saat ia sekolah di Inggris, ia sempat bekerja sebagai pengantar koran. Padahal, orang tuanya jelas mampu membiayai hidupnya disana. Tapi ia punya alasan tersendiri, “Supaya saya bisa menghormati orang lain, sebagai pembentukan karakter dan supaya saya bisa menghormati orang apapun profesinya. Mudah empati dengan penderitaan orang lain. Kita harus selalu berbuat baik dengan semua orang.”
Begitulah Marty. Pemilik nama lengkap Raden Marty Muliana Natalegawa ini hanya mengenyam pendidikan dasar sebentar di Jakarta. Saat usianya menginjak angka 9, ia sudah dikirim orang tuanya ke Singapura untuk sekalian belajar bahasa Inggris sebelum berangkat ke sekolah asrama di Inggris satu tahun kemudian. “Awalnya sedih juga,” pria kelahiran 22 Maret 1963 ini mengenang. Lalu, di usianya yang masih belia itu sudah melakukan adaptasi kultural dengan cepat dan mencoba bertahan demi masa depannya. Katanya,”Saya terus meyakinkan diri bahwa kami punya kesempatan yang diberikan. Terlalu lemah bila dihadapi dengan ratapan.” Padahal saat itu, ia belum mampu berbahasa Inggris dengan baik. Walhasil, dia harus belajar berlipat-lipat dibanding teman-teman sebayanya.
Ia menghabiskan masa remaja hingga dewasa di negeri Ratu Elizabeth. Selulus high school, Marty mengambil pendidikan strata satu dari London School of economic and Political Science, University of London (LSE) dan master of philosophy di Cambridge University. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan doktoralnya di Australian National University.
Berbagai kesempatan istimewa ini justru membawa dia pada satu kesimpulan. “Saya rasa, saya sudah mengalami berbagai kesempatan seperti ini. Seharusnya yang saya lakukan adalah memberikan kontribusi kembali,” ungkapnya. Langkah yang ditempuhnya adalah mengukuhkan dirinya untuk hidup dan mengabdi kepada negara dan hidup sebagai pegawai negeri. “Keinginan ini adalah murni dari diri saya untuk make a different,” ia menukaskan perubahan terbesar dalam kehidupannya itu. Sesungguhnya ia bisa saja menjadi seseorang yang lebih dengan ijazah masternya itu, atau juga meminta rekomendasi ayahnya yang Direktur BI itu. Tapi tidak ia lakukan. Ia memulai karirnya sebagai staf Litbang, Deplu.
Tapi mengapa harus di Deplu? Dengan malu-malu Marty menjawab,”Menjadi diplomat adalah cita-cita saya sejak kecil.” Ketika itu, ia tinggal di sekolah asrama dimana orang-orang tidak mengenal Indonesia. “Banyak orang meledek, memerolok Indonesia, karena mereka tidak tahu dimana Indonesia berada. Saya lalu menerangkan kepada mereka tentang Indonesia,” jelas ia sudah menjadi “diplomat” sejak usia dini. Maka bukan hal yang mengherankan bila keinginan masa kecil itu membangkitkan jiwanya kini.”Saya ingin mewakili negara. Sepertinya itu tugas mulia. Tak ada cita-cita lain pada diri saya kecuali menjadi diplomat. Diplomat adalah cita-cita saya yang pertama dan terakhir,” ia tersenyum. Mengenang setiap detik masa lalunya yang menurutnya sangat menyenangkan.
Ia lantas menceritakan “bonus” yang diterima semenjak menjadi diplomat dan tinggal di berbagai negara. “Anda bisa bayangkan, ada 2 hobi saya. Sepakbola Liverpool dan Knicks. Kemarin, saya menjadi dubes di Inggris. Kini saya ditugaskan di New York,”ia tertawa. “Bulan lalu, saya dan sekjen PBB nonton pertandingan Knicks secara langsung. Diundang oleh dubes Amerika. Senang sekali. Seperti mimpi.” Ia kembali tertawa, matanya kian menyipit. Memang tidak mudah membuat dia terbahak-bahak seperti saat membicarakan dua tim favoritnya ini. Saking cintanya pada dua tim ini, seringkali ia ikut terbawa emosi. Bila timnya kalah, bisa dipastikan moodnya selalu buruk. “Saya senang pada dua tim ini karena mereka nggak selalu menang. Kalau mendukung tim yang menang terus pasti akan sangat membosankan. Justru karena up and down ini membuat hidup menjadi menyenangkan.”
Persoalan cinta adalah hal lain yang menyenangkan untuknya. Seperti halnya dengan cita-citanya yang hanya satu, demikian pula kisah cintanya. Marty mengaku tak memiliki kisah percintaan selain kepada Sranya Bamrungphong; wanita Thailand, teman kuliahnya saat di LSE, sebagai wanita, cinta pertamanya dan dia berharap akan menjadi yang terakhir. Ia lalu mengenangkan suatu hari di Bulan April tahun 1985. “Saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Entah apa yang membuat saya jatuh cinta saya tidak tahu. Mungkin penampilan dia. Tapi semenjak itu, ternyata kami memiliki persamaan dan juga perbedaan pendapat yang saling menyatukan,”ungkapnya. Untuk menunjuk seperti apa wanita yang disukainya, ia tak banyak memberikan referensi. Kecuali,”Saya suka wanita seperti Sranya.” Lagi-lagi ia menyebutkan nama istri yang telah memberikan 3 anak untuknya: Annisa, Anantha dan Andreyka.
“Saya rasa, saya tipe pria yang setia,” tukasnya. Ia mengungkapkan seluruh ekspresi cintanya dalam sebuah surat. “Saya membuat surat untuknya setiap hari. Iya. Setiap hari. Dan hingga kini, saya masih menyimpan rapi seluruh surat cinta kami.” Dalam kehidupan rumah tangganya, ia terlihat fokus mengurus istri dan keluarganya sebaik mengurus tugas-tugas kenegaraannya. Berbarengan dengan naiknya posisi yang diembannya, ia merasakan semakin banyak godaan yang dirasakan. Tapi dengan tegas ia berkata,”Bagi saya, istri dan keluarga adalah segala-galanya.” Dan inilah yang dimaksud Marty sebagai arti kebahagiaan yang sesungguhnya: pengabdian terhadap sesuatu yang dia cinta. (Rustika Herlambang)
Pengarah Gaya: Quartini Sari
Fotografer: Ai Hikmatullah
Lokasi: Hotel Dharmawangsa, Jakarta
mbak, bisa buat tulisan sebagus ini apa aja tipsnya?
kalo bs dikoment ke http://yankoer.multiply.com juga ya
makasih
–saya lagi belajar gimana cara buat tulisan yang menarik.
waduh apa ya… mengalir saja… saya juga masih belajar banyak.
Semalam, seorang teman, guru saya berkata begini. Kamu sudah terlalu lambat untuk belajar karena kamu sudah jadi. Yang bisa kamu lakukan adalah…membongkar semua hal yang selama ini kamu anggap baik. Tulisan yang baik tidak harus selalu nyastra atau puitis. Bentuk esaipun bisa menjadi baik. dan saya mencoba untuk melakkannya. Mulai hari ini…
mba, saya mau tanya. apa mbak tau siapa ibunda dari bpk marty ? reply saja di web mbak. thx
Ass.Wr.Wb.
Nama Ibu kami Siti Komariyah Natalegawa.
Ayah kami (Alm) dan Ibu memberikan kami kesempatan yg tak terhingga nilai nya. Pendidikan dan tanggung jawab. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih.
Semoga kita semua bersama bisa terus membawa nama baik Indonesia.
oh my God!! are you really Mr. Marty’s old brother???
are you the real Berry Natalegawa, who have a foundation named Just Giving??
Ass.Wr.Wb.
Iya betul Mbak Nita. Ini dgn saya sendiri.Berry.
Saya sempat membaca blog ini dan melihat ada nya petanyaan
di atas mengenai ibu.kami tercinta.
Saya mendirikan Life’s Walk dan bekerja sama dngn Just giving
dalam penggalangan dana utk membantu anak2 yg membutuhkan
uluran tangan.Setelah menempuh hampir 1000km berjalan kaki,
tekad dan niat kita tetapkan. bantuan utk sesama yg menunggu
bantuan kita semua.Insya Allah.
Wassalam.
Setahu saya hanya nama ayahnya, Sonson Natalegawa. Nama ibunya belum ketemu nih… adakah teman-teman yang bisa membantu Daniel ?
@RUSTIKA HERLAMBANG: APA BENER, DIA ANAK SONSON NATALEGAWA, YANG PERNAH DIVONIS 2 TAHUN 6 BULAN OLEH MAHKAMAH AGUNG KARENA KASUS KORUPSI, PADA SAAT MENJABAT SEBAGAI DIREKTUR PADA BANK BUMI DAYA DI ERA 80AN?
Mba…tulisannya bagus banget….
buat Pak Marty,
selamat yha.. semoga sukses.. hari-hari ini banyak orang yang masuk ke blog saya karena profil Anda.. he he he jadi ikut tenar deh..wkwkwkkwkwk…
salam, tika
@mbak Erna – terima kasih.
nice….good article
oh ya…sekarang pak marty nyaudah jadi menlu ya,.,,,
selamat…selamat…..
salam…
Terima kasih telah menulis article tentang Pak Marty, He is my idol minister.
iya tulisannya bagus…buat bpk marty, cayo bnyak pkerjaan rumah yg harus dibenahi.
@Pak Maman dan Ibu Linda,
Terima kasih banyak atas apresiasinya…
Duh mbak keren bgt tulisanya, mengalir and aku bacanya meniknati sekaligus penasaran kaya membaca sebuah novel,.. klo mbak share tips-tips tehnik jurnalistik disini bakalan ok banget mbak,.. great job!
Tulisannya keren!
Penasaran, tadi pagi di I-radio Jkt ada pertanyaan “siapa mentri terfavorit anda”. Banyak yg jawab bapak yg satu ini: Marty Natalegawa. Yg jawab banyakan perempuan, alesannya karena ganteng/modis 🙂 jadi penasaran, nanya sm “mbah Google” dan saya tak salah memilih ketika akhirnya menemukan Blog ini. Thx buat tulisannya Mbak… menambah wawasan banget.
*) Sepertinya cita2-nya bakal segera terwujud, saya mau minta ijin buat share tulisan ini di FB saya gpp ya mbak… 😉
tulisannya mengesankan skali mba..
Pak Marty jadi Presiden periode berikut kayaknya pas yah..
Congratulation for new minister Marty Natalegawa, semoga brand image Indonesia makin berwibawa di mata dunia international…inspiring writing from Mrs Rustika Herlambang
Thanks mbak udah menulis article soal Pak Marty…..
Bagus banget lho!!!
Jadi tambah nge-fans sama Pak Marty dech….
Thanks, ya Mbak tulisan ttg profile Mr. Marty.. Jadi bertambah infoku ttg Mr. Marty.. Nggak salah aku nge-fans sama Mr Marty sejak Beliau menjabat Jubir Deplu. Berharap suatu saat bisa berjumpa langsung hehe.. Selamat untuk Mr. Marty..
Trimakasih mbak, good article…
Sejak berseragam putih-abu2, saya sudah naksir sm pak Marty..smp2 milih jurusan HI hanya 1 tujuan, ingin jadi pegawainy beliau..Senang dan bangga skali beliau sampai pada tahap ini
Terimakasih mbk, artikelnya bagus, akhirnya rasa penasaranku sama Pak Marty terjawab. Penasaran karena muda, cerdas, hebat dan humble.. Lewat ruang ini saya Ucapkan Selamat untuk Pak Marty sebagai Menlu… semoga dapat membawa harum nama Indonesia di kancah Internasional.
tulisannya enak banget mbak,dibacanya. =)
saya emang udah ngefans sama pak Marty dari pertama dia jadi jubir deplu. waaa ternyata dia mantap sekali!!!!! subhanallah Indonesia punya orang seperti beliau. semoga lebih banyak lagi orang Indonesia yang seperti beliau yang bermunculan (semoga sy trmasuk salah satunya, amin!)
Baru tau aku dengan yang namanya Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa. Ini gara – gara tugas Sekolah yang aku pikir membosankan mencari dan mengomentari salah satu kandidat menteri Indonesia Bersatu 2.
Sekarang, setelah mengenal beilau Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa,, aku gak pernah menyesal akan tugas sekolah ini. Bahkan Aku telah memilih untuk memilih dan mengomentari Beliau. Aku sangat menyukainya,, My New Idol…
Thanks untuk Articlesnya ya, Mbak…!! ^(^_^)^
Inspiratif sekali…!!!
Buat pak Marty.. congrat yaa..
tahun berikutnya 2014.. Presidenku Pak Marty Natalegawa..
wah..mbak tulisannya bagus banget, nambah pengetahuan ku tentang bapak menteri yang satu ini…aku jadi tambah kagum dengan pak marty…cerdas, tampan dan ternyata beliau juga sama2 menyukai Liverpool seperti saya…hmmffhhh…salut deh buat pak marty dan semoga bisa bekerja dengan baik di Kabinet Indonesia Bersatu yang sekarang…
Tulisan Mbak Bagus banget dan Pemilihan topik yang ditampilkan pun logis dan memennuhi selera. Bagaimana mbak belajar nulis?Dan bagaimana Mbak melakukan riset/telaah pustaka tuk melengkapi topik ini. Kalo bisa referensinya juga(buku,Ebook,dll) ke e-mail saya : nreoly@yahoo.com
Wah tulisannya menarik dan sangat bermanfaat mbak!
3 hari yg lalu saya baru saja bertemu dng pak Marty dalam acara kampus, dan Beliau memang sangat amazing!
bagus mbak ^^ ya tulisannya, ya tokohnya.
saking penasaran sama bpk marty saya cari2 tentang beliau, paling mudah cari facebook anak2nya. annisa, anantha, andreyka. tapi tapi tapi, seandainya beliau jadi calon presiden selanjutnya, wah bisa jadi menang, mengingat banyaknya jmlh perempuan di Indo n bpk ini memang berkharisma.
makin seneng setelah baca2, sampai saat ini belum menemukan tulisan negatif tentang beliau ^^.
tulisan mbak, bikin pikiran saya menangkap image sosok pria yang sangat pantas dikagumi dan dibanggakan.
kalau dipikir2, setelah tersadar, rasa kagum kpda bpk marty berangsur menuju kadar normal, ternyata yang lebih mengagumkan lagi karya mbak sang penulis ini. cantik n anggun :))
sosok yang mengagumkan buat pak marty dan mb tika yg udah nulis blog ini..
saya sudah mengaggumi beliau sejak smu ketika pak marty masih menjadi jubir deplu..
mbak tulis juga tentang ibu sranya.. yg saya ketahui beliau juga sosok yang mengagumkan.. tidak salah apabila bp. marty memilih ibu sranya
artikel n tlsn yg bgss..
sng bcanya.. 🙂
luph u full pak Marty..He3
waaaahhhhhhh mbak….ckckckckckckck….tulisannya berkesan banget…hehehe..kebetulan aku fans-nya pak marty yang lagi seneng2nya nyari artikel menteri yg cakep itu….makasih ya mbak, aku jadi dpt info tentang idola-ku itu.. 😀
Kyknya yg ngefans sm pak marty itu lbh banyak orang dewasa ya? Aku & temen sebangku-ku jg ngefans sm pak marty pdhl umur kita masih 14 tahun, lho..
Jadi gak sabar pengen ketemu pak marty yang HANDSOME & EXTRAORDINARY itu…
Sukses selalu, mbak.
Salam kenal, Jennie
subhanalloh, kalo orang keren emang banyak yang nge-fan. sejak beliau jadi jubir deplu n wara-miri di tipi, emang dah keliatan kerennya.
makasih ya mbak, dah tuliskan profil beliau.
akhirnya Indonesia punya birokrat yang kompeten tapi tetep ikhlas mengabdi pada negara meskipun gajinya ga sebesar peran beliau.
semoga alloh senantiasa melindungi n memudahkan urusan beliau sekeluarga. amiin.
nice article
jadi penasaran pengen lian pak marty natalegawa dari deket????? 😀 🙂
sungguh sosok pria yang luar biasa cinta istri n keluarga serta pengabdian terhadap tugas yang diembannya, benar benar sosok pria idaman……..
waahh aq dah liat dari dekat,gnteng bnget orangnya.cakep,setia,cerdas,hmmm bnar2 pria idaman!
Sjk pertama kali lihat pak marty di TV saya langsung ‘aware’ bhw org ini sgt ‘berisi’ kalau bicara…wkt itu beliau msh jd juru bicara Deplu…teruskan perjuangan mu pak, semoga Allah Swt. selalu merahmati pak marty sekeluarga.
Hebat yaa Bapak Menteri Luar Negeri Indonesia. tapi sayangnya 3 petugas Patroli Kementrian Kelauatn dan Perikanan dia tukar dengan 7 maling ikan asal Malaysia….hahahaha Pak menteri kenapa tidak sekalian 3 petugas KKP kita di tukar saja dengan ikan dari Malaysia.biar jelas dunia tahu kalau kita memang betul-betul takut kepada Malaysia.dan kita sudah tidak bermartabat lagi…cobanya Almarhum Presiden Soekarno masih hidup pasti marahnya minta ampun ma kamu………
akhirnya saya bangga dengan negara saya..ternyata masih ada orang spt pak marty di negara ini..
lebih bangga lagi beLiau ternyata bergama isLam..
semoga ridho aLLah seLaLu menyertai pak marty dna keLuarga..amien..
semoga bangsa ini semakin baeg..
MAJU TERUS PANTRANG MULANG…SOK LAH PAK MARTY
wah good articel mbk…! jadi smakin termotivasi untk menjdi penerusnya pak marty…dan smakin bangga bsa brtmu dgn beliau yg sngat ramah, gak nyangka bsa brtmu dgn slh satu tokoh Indonesia yg mnjdi inspirasi sy sjak klas 1 sma untk mnjdi diplomat 😀
Hari ini Pak Marty ulang tahun, Selamat ulang tahun ya Pak Menteri Marty, semoga sehat dan lancar selalu segala urusannya, baik pekerjaan maupun yang lainnya. May God bless u and family.
Mba Tika, sebelumnya saya terkesima dengan tulisanmu tentang Mba Nai/ Djenar, dan kali ini aku tertohok lagi membaca tulisanmu tentang Pak Marty. Thumbs up;)
mba rustika ini sapanya si marty sich,? xo kyanya trlalu muji banget seolah-olah tdk ada kjelekan apaun pada si legawa (mungkin krna ngefans x). asal tau aja, marty legawa itu “PECUNDANG” bermental krupuk yg brsmbunyi di balik kaca mata( liat aja pnampilanya kya banci). bicara soal HAM,jasa apa yg udh diperbuat si legawa.?jangankan tindakan,ngoceh aja simarty kgk sanggup diforum internasional(contoh kasus palestina vs zionis).untuk pak marty, selamat pendek umur,smoga cepet pensiun(lbh cept lbh baik),n jngn lupa:gnti tuh kca matanya yg udh jadul,,hahaha,! oia 1 lgi, hnya oranx bodoh yg pengen si marty jdi presiden,,,dahhhh emmuach. 1 lgi, w gk pduli xomen kalian nti apa,yg penting w senang,,,wuakhkhkhkhkh
heh, emang lo punya prestasi apa? bisa sampe kancah internasional gak tuh prestasi lo?! lo ngomong “jangankan tindakan,ngoceh aja simarty kgk sanggup diforum internasional”, gw nanya emang lo brani ngomong didepan forum internasional jangankan ngomong, ngomong tu gak gampang punya aturan.
oh ya, dan asal lo tau ya tuh kacamata oldschoolnya marty natalegawa tuh mahal dan belum tentu lo sanggup beli.
jadi udah deh menurut gw, lo tu yang sebenernya pecundang. MORE THAN A LOSER, i think…
klo di edit artinya sama dengan si marty,,,xixixiixi
ga ada yang mau ngedit comment-lu dodol
yang pecundang itu elu
yang banci itu elu
klo gw? gw biasa2 aj, cuma punya kebiasaan nabokin orang dodol kaya elu hehe
artikel yang menarik dan mendalam thx
Yang pecundang itu yg tereak ngejelekin org karena sirik tapi tanpa punya keberanian nunjukin siapa dirinya (mau nulis nama palsu aja takut apalagi nama asli jadinya cuma 5 butir tanda koma ditambah seonggok tanda tanya doank deh..hehe). Yang hebat ya mbak Rustika yg berani nerima tantangan anda (,,,,?) dgn tdk meng-edit comment anda (,,,,,?).
Saya ngerti anda baru aja seneng karena udah bisa meluahkan rasa iri dan sirik anda ketika ada seseorang yg mengulas kebaikan seseorang lain.. tapi maaf saya udah bikin anda “ngedrop”..!
Hush.. cup.. cup.. udah.. udah ah.. ga usah malu, berkaca2 n ga enak jiwa gitu ah..
Mengulas kebaikan orang lain kok diprotes. Bukannya mengulas kejelekan org yg ga boleh? Hei ,,,,,? kalaupun prestasi anda melebihi seorang Marty Natalegawa ataupun punya kemampuan bisa lebih bagus dalam menyusun tulisan seperti mbak Rustika, tidak sedikitpun ada pembenaran untuk menghina dan menjelek2an seseorang.. hayoo skrg udah mulai ngedrop n malu hati lagi yaa karena anda baru ingat anda tdk punya prestasi atau kelebihan sama sekali hehe.. duh maaf udah bikin ngedrop lagi…
Saya Yudis, bukan siapa siapanya P’Marty ataupun mba Rustika.. kenal atau ngefanspun tidak..
Mbak Rustika, kalo sekiranya comment saya dinilai kurang baik silahkan untuk diremove.. saya menghormati hak mbak Rustika demi kebaikan blog ini.. :).
22 March 2012
Happy birthdaaaay uncle Martyyy ☺
Long live majesty, stay calm, stay nerdy, stay kece and… 49th loh uh wooow hahaha
Aaaaah god’s sake, how much i want endeavour to be you, sir! Obviously.
Fyi, saat ini aku mahasiswi International Relations di salah satu college aussie. Emang kepengen bgt jadi diplomat panutan seperti Pak Marty. Berusaha bgt supaya bisa jadi bagian dari pekerjaan diplomat layaknya yg pernah ditugaskan pada Pak Marty. Walau ga sama seperti beliau ya paling ga dibawah satu level Pak Marty it’s okay lah hehee.
Anyway, happy birthdaaaay Our Majesty Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa ♥
Saya pingin mengenal Bpk. Marty Natalegawa secara jauh…mohon info mengenai orang tua beliau, dari mana asalnya, Ayah & Ibu nya dari …? terlepas beliau dilahirkan di Jawa Barat, Tks
baca sekilas, si Marty ini nggak begitu familiar dengan kehidupan rakyat Indonesia..
sebuah artikle yang indah.. Bpk Marty Natalegawa, idola ku..
artikelnya baguus.. boleh ikut ngepost hal yang sama tapi dengan cara berbeda?? saya ingin belajar nulis
duh kok ada yg komennya gak bobot kayak si lima koma. udah koma hidupnya kali. pembicaraan anda tidak ada bobotnya. memalukan orang indonesia.
could you do like him?
100% i’m sure you couldn’t. sorry.
and better u leave indonesia.
Pak Marty memberikan inspirasi bahwa usia muda tidak masalah kl ingin jd diplomat, dubes, dsb.
Selain Pak BJ Habibie, Pak Marty salah satu tokoh yg menginspirasi saya.