Dewi edisi Mei 2008
Harmoni Perjalanan
Anthony Akili
Seberapa jauh perjalanan, seberapa besar warna yang telah dilakoni dari perjalanan berbagai negeri, pada akhirnya ia kembali ke basik. “Saya adalah orang yang konservatif dan mementingkan harmoni.

Harmoni Perjalanan
Hujan turun lebat, langit terus menggelap. Air bak dicurahkan dari langit, diseling dengan gelegar petir bersahutan yang memberikan jejak sinarnya seolah merobek cakrawala. Segala cerita tentang keindahan Maladewa berikut seluruh keromantisannya: negeri kepulauan dengan pasirnya yang putih seperti kristal, airnya yang bening seperti kaca, hilang seketika. Menyisakan kegalauan yang luar biasa.
“Tuhan.. Bila memang dia adalah jodoh saya, jangan biarkan air hujan ini terus menerus berjatuhan.” Dalam hati, penuh kekusyukan, pria itu berdoa, di tengah suara berat yang sesungguhnya sangat mengganggunya, “Terlalu berisiko bila hal ini dilakukan.” Tapi, keputusan pria itu sudah bulat. Ia ingin menggelar pesta kejutan untuk seorang wanita yang tengah berulang tahun di sebuah tempat terindah di dunia ini.
Menjelang senja, hujan kian menipis. Ia dan wanita itu menaiki speed boat, menuju salah satu pulau tanpa nama. Tak ada manusia lain, kecuali keduanya, butler dan koki yang sengaja diundang untuk memasakkan mereka. Keduanya menikmati makan malam berdua, bersama gelas-gelas wine, ditemani bulan dan langit yang kembali berbintang. Segala keresahan terbayarkan. Doa dikabulkan.
“Maukah kamu bersamaku mengarungi hidup hingga akhir hayat bersamaku?”
Pria itu, Anthony Mattew Akili, mengenangkan suatu kisah yang berkesan dalam hidupnya. Kini dia seorang President Director dan CEO Smailing Tour, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis perjalanan. “Setiba di hotel, hujan turun lebih lebat dan langit lebih gelap. Petir kembali menyambar,”ia melanjutkan kisahnya. Kebahagiaan tampak terlihatkan.
“Akhirnya, saya menikah dengan Nellie,”Anthony menyebut nama wanita yang sudah dipacarinya selama 6 tahun. Keduanya diberkati di sebuah tebing yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Di kejauhan tampak rerimbun dedaunan dari hutan perawan. “Saya ingin menjadikan pernikahan sebagai sebuah perjalanan yang menyenangkan. Bukan sekadar upaya seremonial semata…,”ucapnya filosofis.Ia memang tak pernah membayangkan dirinya berada dalam ribuan orang yang menyalaminya di dalam sebuah pesta.
“Romantis ya..,”ia tertawa. “Kadang-kadang saya memang romantis. Tapi ini terjadi karena memang saya sudah pergi ke berbagai tempat. Dan saya tahu, mana tempat-tempat yang romantis di dunia. Saya pasti ingin mengajak pasangan saya untuk menikmati keindahan itu bersama-sama,” pemenang Face of The Future by Pasific Asia Travel Association (PATA) tahun 2002 dam Best CEO versi majalah Swa ini sembari tersenyum.
Begitulah Anthony. Baginya perkawinan dan juga kehidupan adalah sebuah perjalanan yang harus dilalui dengan penuh optimisme. Ketidakterdugaan menjadi salah satu aspek yang disyukuri. “Setiap perjalanan pasti memiliki kesan. Kita harus membuka diri terhadap semua option,” katanya. Dengan demikian ia bisa membayangkan dirinya bakal menjadi manusia yang multidimensi.
Sebab itu, dia bersyukur atas regenerasi perusahaan milik keluarganya yang bergerak dalam bidang perjalanan. Ada perjuangan yang harus dipersiapkan sebelum ia menerima estafet bisnis keluarganya ini. Perjuangan untuk membuktikan kemampuannya menghandel perusahaan memang tidak begitu saja datang dari langit. Ayahnya, Rudy Akili, sangat disiplin dan mempersiapkan dirinya sejak masih kecil untuk menjadi seorang pekerja keras. “Saya memulai karir sebagai tour guide,”lulusan Chaminade University Hawai dan Arthur D.Little School of Managemen Massachusetts.
Dalam pekerjaan, dia banyak bertemu orang dari berbagai karakter, berbagai kepentingan. Dalam perjalanan, karakter asli itu terlihat sekali, “katanya. Untuk itu, ia harus banyak belajar untuk pandai-pandai menyelam dalam berbagai situasi yang dimasukinya. Anthony juga lebih sabar dan banyak memerhatikan kepentingan banyak orang. “Terus terang memang saya sering kesal dengan orang yang masa bodoh. Kesalahan adalah hal yang manusiawi. Tapi ketidakpedulian adalah sebuah pilihan,”ungkapnya mencurahkan kegalauan.
Ia juga jadi tahu lebih banyak tentang sifa-sifat manusia. “Saya banyak menyimpan rahasia banyak orang,” katanya. Seulas senyum simpul menghias wajahnya yang bersih.
Ia lalu menawarkan segelas jahe bakar hangat. Basah hujan masih menempel di baju dewi. Ruang pertemuan itu begitu luas dan nyaman. Di dinding diletakkan lukisan-lukisan koleksi ayahnya yang juga pemilik galeri (museum). “Saya paling suka dengan gambar itu,”Anthony menunjuk pada satu potret keluarganya. Ada wajahnya saat masih remaja. Tak banyak berubah disana.
Keluarga memang satu hal menakjubkan dalam diri Anthony. Seperti seketika ia mengungkap satu pengalaman yang paling membekas dalam perjalanan hidupnya selama ini: punya anak. “Bagaimana dari kita bisa membuahkan seorang anak, yang kita bisa lihat prosesnya dari awal di perut, lahir, hingga menjadi sekarang ini. Rasanya hidup bersamanya penuh kejutan,”kata bapak satu anak, Marcus Keona Akili. “Karena itu, saya beri nama anak saya Keona, dalam bahasa Hawai artinya hadiah dari Tuhan.”
Bekerja di sector perjalanan, tentu saja melempangkan jalannya menuju segala penjuru dunia seperti keinginan masa kecilnya. “Hampir semua kota-kota besar di dunia ini pernah saya singgahi. Kecuali Amerika Selatan dan Eropa Timur,”ujarnya tanpa bermaksud menyombongkan diri. Bertualang ke berbagai negara ini memberikan referensi budaya yang cukup banyak untuknya. “Saya juga tahu perkembangan seni dan seni yang baik dari hasil perjalanan ke berbagai negara itu,”tambah Anthony yang terpukau pada Sydney karena managemen kotanya yang bagus. “Kota besar, tapi tidak hectic. Asyiknya lagi, di tengah kota ada burung bangau.”
Meski demikian banyak perjalanan yang dia lakukan jangan harapkan bahwa kejenuhan tak pernah singgah di dirinya. Ia kerap terserang kerinduan akan keheningan. Kalau sudah begini, tiada lain kecuali menuju Bunaken, Manado untuk menyelam.”Itulang petualangan yang paling saya sukai. Saat menyelam, tak terdengar suara-suara berisik. Semuanya terasa hening. Kita bisa mendengarkan nafas kita sendiri. Suara air yang menyejukkan… “.
Hingga kini, ia masih menyimpan mimpi untuk menyinggahi Bordeaux dan Tuscany. “Kami bertiga. Mengendarai mobil, melewati kebun-kebun anggur. Setiap hari mencoba wine di chateau-chateau. Saya ingin sekali mengikuti proses pembuatan wine yang sering saya minum. Karena masing-masing anggur punya sejarah, dan masing-masing punya rasa yang tak terpemanai,”katanya.
“Ah, minum wine ini sungguh menyenangkan. Dengan wine kita bisa berkelana dalam pikiran,”Anthony mengungkapkan obsesi yang hingga kini belum sempat dilakukannya. “Ini kunci…kalau kamu sedang dalam perjalanan. Jalankan pula pikiran. Kamu harus menikmati setiap aspek dari sebuah perjalanan,”tukas Anthony yang juga gemar menjajal segala makanan dari pinggir jalan hingga fine dining boutique hotel.
Uniknya, dan ini juga kontradiksi, Anthony sangat menikmati duduk dan berkendara dengan motor besar Harley Davidson yang suaranya meraung membelah jalan di kesunyian. Mungkin dengan raungan ini dia menjadi lebih memahami arti keheningan yang sesungguhnya. Ia juga ternyata tipe pria rumahan yang gemar membeli resep-resep masakan dari berbagai negara yang disinggahinya. “Saya suka masak sendiri di rumah, mencoba resep-resep Jamie Oliver. Kalau enak, saya pasti undang teman-teman untuk makan.”
Perjalanan ibarat samudera takterbataskan. Meski demikian, ia memakukan diri pada keharmonisan, kembali ke dasar. Seperti yang ia sukai dari lukisan Le Mayer.. kian banyak warnanya, kian terasa harmoninya. Karena itu, sekian tahun ia sudah bertualang dengan perjalanannya, bertualang pada pikirannya, maka satu-satunya jalan untuk menyeimbangkan hidupnya adalah kembali ke dasar kehidupan. (Rustika Herlambang)
Salam kenal pak,sya punya lukisan le mayer insyaalah judulnya “wanita pembuat tenun”,kl smpean berminat bs hub sy,082140646516.terima kasih sblumnya.